The
Power of Love & Prayer
Raju
adalah seorang anak berusia 12 tahun yang lagi menangisi almarhum ibu
angkatnya, yang baru saja meninggal dunia karena tertabrak sebuah mobil mewah warna
putih mengkilat yang mengebut dijalan raya pas ditengah jalan tempat Raju dan
Ibunya menyebrang sepulang keliling dengan jualan gorengan yang takhabis-habis
dijual.
’’
Ibu……. Maafkan Raju bu, kalau saja saya tidak ceroboh ngajak ibu pulang mungkin
kejadiannya tidak begini, mungkin sekarang kita masih jualan, maafkan Raju bu,
saya tidak tahu lagi mau kemana, ibu adalah satu-satunya keluarga saya sekarang
saya tidak punya siapa-siapa”.
“Ibu,
kapan kakak pulang dan bisa ikut siarah kemakam bapak, mungkin kalau kakak ada
disini kita bisa siarah bareng, saya juga kangen banget sama kakak bu, kenapa
kakak tidak pulang-pulang semenjak kematian bapak” (kata Rendy kepada ibunya,
dia juga anak yatim yang sudah 3 tahun ditinggal wafat oleh bapaknya sekarang
tinggal berdua sama ibunya karena Jimmy kakak laki-laki nya pergi kekota
mencari nafkah keluarganya menggantikan bapaknya, karena dia anak laki-laki
yang paling tua). “ Ren, kamu yang sabar dulu ya nak, kamu kan tahu kakak kamu
kekota mencari uang, kita hidup dari uang hasil keja kakak kamu, yang penting
kita baik-baik saja, suatu saat kita pasti akan berkumpul kembali”, (sahut
ibunya mendinginkan suasana). “ia bu, tapi Rendy pengen punya teman bermain,
sama seperti anak yang lainnya, sedang saya tidak pernah bermain, bisanya cuma ikut ibu kerumah Tuan.Hasyim saya kan malas
ketemu sama anaknya si Nofal yang sombong itu”, “heh tidak boleh ngomong
begitu, walau bagai manapun dia kan anak majikan ibu, kita harus hoarmat
padanya, tidak boleh ngata-ngatain dia, itu Cuma perasaan kamu mungkin”
“ibu,
coba lihat disana bu, ada anak yang sedang menangis, kita samperin ya bu,
kasian dia”. “ia, mungkin dia sedih karena ditinggal keluarganya,”
Rendy
dan Ibunya segera menghampiri Raju yang sedang menangisi makam ibunya, dan
akhirnya Rendy dan Ibunya pulang bersama Raju juga, karena dia hanya
sebatangkara Rendy dengan senang hati meminta agar Ibunya mau mengangkat Raju
sebagai anak angkatnya, karena Raju kelihatan anak baik-baik dan tidak punya
siapa-siapa lagi. Akhirnya mereka hidup bersama layaknya keluarga, Raju
sekarang tidak sendiri lagi, dia punya ibu baru dan saudara baru, Rendy pun
juga senang karena punya teman bermain.
Keesokan
harinya Raju diajak oleh Rendy kerumah majikan Ibunya untuk membantu pekerjaan
ibunya disana, Rendy biasa mempunyai bagian menyiram tanaman dihalaman rumah
Tuan.Hasyim karena rumahnya sangat luas dan banyak hal yang harus dikerjakan
oleh ibu Aminah, (ibunya Rendy)
“
Raju, saya sudah biasa menyiram bunga-bunga disini sendirian, saya sedih
banget, karena Den Nofal anaknya Tuan.Hasyim sering isengin saya, biasanya saya
disiram pake air kran ini, atau dia iseng dengan yang lainnya, sekarang saya
senang ada kamu disini yang dapat menemani saya bekerja,” Rendy menceritakan
semua tentang hidupnya dan menceritakan tentang kenakalan Nofal kepada Raju.
Raju hanya tersenyum dan mengelus pundak Rendy,” yang sabar ya, lupakan itu
semua, mending sekarang kita lanjutkan kerja kita”. Ibu Aminah terlihat senang
sekali dari balik jendela dapur yang sedang menyaksikan Rendy dan Raju yang
sedang asyik main air sambil menyiram bunga, mereka kelihatan akrab sekali.
Tiba-tiba
datang Nofal yang lagi iri menyaksikan Rendy dan Raju yang lagi asyik ditaman,
Nofal bermaksud mengahiri keceriaan mereka dengan menakut-nakuti ular mainan
dari karet, Rendy dan Raju lari ketakutan tapi Nofal terus mengejarnya, karena
capek akhirnya Raju mengambil kembali selang air yang lagi nyala itu dan
menyiramkan airnya kepada Nofal, Nofal marah dan berteriak akhirnya Tuan.Hasyim
dan Nyonya Farida keluar menyamperin datangnya teriakan itu, “ada apa nak, kenapa
kamu basah begini” (kata nyonya Farida) “ini ma, karena ulah anak kurang ajar
ini, mereka menyirami saya sampai basah begini, usir meeka ma, saya tidak
senang melihat mereka disini.” “he
kalian semua pergi dari sini, kalau tidak saya laporkan kalian kepolisi, cepat pergi
sebelum kesabaran saya hilang,” “maaf nyonya, kami tidak sengaja, jangan laporkan
kami kepolisi,” jawab Raju, “hei kamu bilang tidak sengaja, kamu tidak lihat
baju saya basah begini, sudah ma, usir saja dia atau laporkan saja kepolisi
karena dia baru saja mau membunuh saya dengan menyiram air dari selang itu
sampe saya tidak bisa bernafas” “kurang ajar kau, satpam….. satpaaaaam kesini
cepat, kalian keterlaluan.” “Ma, tenang ma, jangan gegabah kita juga tidak tahu
apa yang sebenarnya terjadi” “Pa, kalau mereka di biarin ntar meeka makin
parah.biarkan saja mereka dapat hukuman atas perbuatannya sendiri. hei Rendy
kamu juga kenapa kamu bersembunyi, dan untuk apa kamu bawa anak kurang ajar
ini, kamu sengaja ya mau mencelakakan Nofal, dan siapa anak ini.” Tidak lama
kemudian Ibu.Aminah lari dari dapur menghampiri keributan itu. “maaf Tuan,
Nyonya, ini salah saya, saya yang bawa anak ini kemari, dia Raju, saya tidak tahu
kalau dia senakal ini, dia anak angkat saya, dia seorang anak yatim yang tidak
punya orangtua 2 hari yang lalu dia ditinggal wafat ibunya karena korban
tabraklari, kalau Tuan dan Nyonya mau sekarang juga saya usir dia, asal jangan
dilaporkan kepolisi dan biarkan saya bekerja disini.” Raju menangis dan menyesali perbuatannya, dia
juga meminta agar dia tetap diterima hidup bersamanya karena dia tidak tahu
harus kemana. Tapi ibu aminah tidak ada pilihan lain terpaksa raka harus di
usir. Dan pak satpam membawa Raju keluar dari sana. Akhirnya Rendy menceritakan
yang sebenarnya dan Raju bisa kembali lagi bersama rendy dan ibunya.
“ibu,
jangan usir Raju bu, ini salah Rendy, lagian Raju tidak sengaja menyemprotkan
air itu, karena Den.Nofal menakut-nakuti kami dengan ular.” “apa..? ular,”
sahut Tuan.Hasyim dan Nyonya.Farida serentak karena kaget mendengar penjelasan
Rendy. “ia ular, itudia ularnya” kata Rendy menunjukan bukti ular itu” “bohong
Ma, Pa, saya tidak nakuti mereka,” Nofal ketakutan karena dia akan terbukti
kalau dia yang salah dan dia membela dirinya, tapi bukti sudah ada tidak bisa
dia menghindar lagi.
sekian dulu cerita ini, selengkapnya ingin saya tayangkan di perfilman kalau ada peluang. kalau hanya disini kurang seru. semoga saya ketemu sutradara...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar