Jumat, 24 Oktober 2014

Tugas Wajib Mahasiswa



Pilih Mahasiswa atau Sarjana…….?
(Wisuda cepat atau Wisuda lambat)

Ketika ditanya pilih mana, antara Mahasiswa dengan Sarjana, kebanyakan orang masih memikirkannya, bingung, pilih yang mana ya……?                     Dalam benaknya pusing. Namun pengalaman dan pengetahuan yang tinggi membuat pilihan ini menjadi mudah, bagi mereka yang sudah banyak bergaul dengan para Mahasiswa dan Sarjana, ada pula pilihan ini jadi mudah bagi mereka yang mempunyai keinginan tinggi untuk menjadi Mahasiswa atau Sarjana.
            Sesungguhnya, yang jadi masalah itu bukan kita jadi Mahasiswa atau kita menjadi Sarjana, akan tetapi, kita yang pantas menjadi mahasiswa sejati, atau menjadi Sarjana. Beberapa alasan yang sering dikemukakan oleh kebanyakan orang yang tidak berlandaskan pikiran yang sehat dan positif.
1.      Saya lebih suka menjadi Mahasiswa saja, alasannya :

a)      Kalau masih jadi mahasiswa kita bebas mau ngapain saja, tidak ada masalah, selagi kiriman tetap lancar, jadi moment yang paling baik saat kuliah bisa menikmati masa muda kita.

b)      Saya lebih suka menjadi Mahasiswa karena kalau cepat-cepat jadi Sarjana takut menambah jumlah pengangguran, ntar mau ngapain kalau setelah lulus saya belum siap. (emang ngapain selama kuliah…..)

c)      Bagi saya menjadi mahasiswa lebih baik, karena saya bias menambah banyak link, kenalan orang-orang sukses, bisa belajar banyak hal, berbagi pengalaman dengan para alumni Universitas, konsultasi sama Dosen, semua bisa dilakukan secara gratis, beda halnya kalau sudah sarjana, kita mau apa-apa malu, kadang mesti bayar juga. Jadi selagi mahasiswa saya akan maksimalkan untuk menghadipi kehidupan setelah lulus kuliah. Jadi dengan banyak hal yang kita pelajari dan ketahui, maka itu menjadi modal dan kelebihan buat kita, dan itu yang dicari orang.

2.      Saya lebih suka menjadi sarjana, alasannya :

a)      Kalau kita lulus lebih cepat dari mahasiswa lainnya itu rasanya sangat luar biasa, sesuatu banget kayaknya, kita bisa dikatakan hebat, semua bangga.
b)      Saya memang ingin jadi sarjana cepat, karena di daerah saya masih belum banyak sarjana, biar kesannya saya itu yang paling wow dan saya bisa langsung diterima kerja disana.

c)      Saya lebih suka lulus cepat karena saya bisa lulus cepat, jadi kalau mau menghindar bagaimana ya, apalagi untuk menghemat biaya, kalau lulus cepat orangtua tidak begitu susah mikirkannya, dan saya bisa langsung cari kerjaa untuk membantu ekonomi keluarga.
Semua boleh berpendapat sesuai hatinya, tiada salahnya kita mau memilih wisuda lama atau cepat, yang penting kita punya alasan tersendiri, itu lebih bagus dibandingkan yang tidak punya alasan, menjadi mahasiswa dan sarjana, karena tujuan dan cita-cita yang dapat menyelesaikan semuanya menjadi lebih mudah. Namun kalau saya bisa memberikan sebuah komentar dari pendapat diatas saya akan berikan peluang dan kunci yang bagus buat para mahasiswa dan calon mahasiswa, agar tidak termasuk orang yang merugi dan tidak hanya mengikuti orang lain saja, artinya bisa mempunyai kometmen yang sesuai dan benar-benar mantep.
Pertama :
a)      Menjadi mahasiswa bukanlah ajang untuk bersenang-senang menikmati hidup, walau tidak bekerja tapi tetap pegang uang karena pasti dikirim sama orangtua, apalagi yang orangtuanya” BERUANG” artinya banyak uang bisa dikatakan orang yang sukses dan tajir sama anaknya, walau sebenarnya uangnya hanya di pake buat jalan-jalan, pacaran, mabuk-mabukan, main cewek, neraktir teman sekampus, minimal sekelas, buat nambah pamir. Ingatlah orangtua kita bekerja keras tidak peduli hujan panas, sakit dan lainnya mereka tetap mencari uang buat kita, terus kita kapan akan membalas semua pengorbanan itu, ia kalau orangtua kita panjang umur, kalau tidak? Terus apa kita bisa melanjutkan kuliah dan hidup berpoya-poya tanpa orangtua. Sebernanya ini salah besar, dan akan diketahui setelah kita keluar dari kuliah (lulus kuliah).

b)      Tiidak pernah terpikir kalau Sarjana itu sudah menjamur di setiap daerah, memang mulanya di daerah kita tidak banyak Sarjana, tapi tidak menutup kemungkinan dari daerah lain dating dan mengisi kekosongan di daerah kita, apalagi kalau sudah melamar CPNS, yang terpilih hanya Sarjana yang benar-benar memenuhi syarat dan sesuai kebutuhan, bisa saja orang dari luar daerah kita masuk kedaerah kita, sedangkan kita tidak terpilih, melamar dan mencari kerja itu susah.

c)      Lulus tepat waktu atau lulus tepat pada waktuya, tidaklah bermasalah karena kita yang menjalani, namun belum tentu lulus tepat waktu bisa langsung dapat kerja, adakalanya seorang yang pintar, cerdas terbaik dikampusnya, tapi mereka masih menganggur setelah Sarjana, terus bagaimana dengan kepintaran dikampusnya, ada yang salahkah, tidak, tidak ada yang salah, namun ilmu yang kita pelajari itu cuma teori yang kadang hanya bisa kita tahu disaat kita sedang mempelajarinya, namun setelah lulus lupa tentang itu, dan kadang bukan itu yang dibutuhkan, bukan berarti kuliah itu tidak menjamin, namun perlu kita ketahui, orang cerdas dan pintar itu banyak, IPK tinggi itu mudah dan semua orang bisa, jadi kita harus punya nilai plus, mempunyai kelebihan dibidang yang lain, mempunyai kelebihan dibandingkan yang lain, ini yang harus kita pahami, mungkin menurut kita, kita sudah yang terbaik karena sebagai lulusan terbaik, lulusan dari Universitas ternama, namun di Universitas lain kan juga ada lulusan terbaik, dan Universitas ternama tidak juga menjamin kita, kalau kita tidak belajar dan sungguh-sungguh kita tidak dapat apa-apa, dalam dunia nyata banyak persaingan, kita harus punya sesuatu yang bernilai lebih yang tidak dimiliki oleh orang lain, kelebihan kita itu yang dapat kita andalkan terutama yang lulusan dari Universitas biasa, misalkan saja selain kita mampu dalam perkuliahan, kita bisa Bahasa Asing, bisa menguasai Computer, Leadership dan yang lainnya bahkan yang tidak pernah di dapat dperkuliahan sekalipun, banyak baca buku, browsing, belajar dengan mahasiswa luar kampus kita, sering keperpus diluar kampus kita, mengikuti pelatihan dan seminar, ini adalah moment yang baik saat masih menjadi kuliah, yang penting untuk menghindari pengangguran. Karena ini semua adalah senjatanya.
Kedua :
a)      Yang buat orang lain bangga bukan karena kita lulus cepat disbanding yang lainnya, mungkin sesaat ia, orang bilang bangga dengan kita, namun ketika kita sudah lulus lama masih jadi pengangguran rasa bangga itu akan berubah jadi hal yang sangat menyakitkan buat kita, rasa malu yang kita emban, seakan kita merasa percuma kalau kita kuliah, sebenarnya karena kita salah niat. Maka dari itu rubahlah niat itu menjadi lebih baik lagi.

b)      Tidak ada salahnya lulus cepat, apalagi yang semasa kuliahnya biaya pas-pasan bahkan minus, namun persiapan sebelum lulus itu harus benar-benar dijaga, belajar yang sungguh-sungguh, harus mempunyai nilai plus seperti yang telah dijelaskan dimuka. Penulis berani menjamin kalau kita tidak siapkan sesuatu di dunia nyata setelah kita keluar dari perkuliahan maka hasilnya lebih sulit, melamar kerja kesana kemari tidak dapat panggilan, karena keterampilan kita kurang, kebanyakan kemampuan kita sama dengan sarjana lainnya, ditambah kalau dari segi penampilan kita kalah muka pas-pasan, maka tentu saja orang akan memilih yang lain, mungkin mempunyai kelebihan diwajah, God Looking seperti yang biasa perusahaan cari ya cara untuk menarik konsumennya. Karena kalau karyawan berpenampilan menarik, tanpan atau cantik maka pemuda-pemudi dan konsumen lebih suka untuk membeli atau masuk ditempat tersebut. Maka kita harus selalu bersyukur, tutupi kekurangan kita dengan kelebihan kita, sempurnakan kekurangan kita, kita harus selalu update cari tahu apa yang  saat ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan, keriteria apa saja yang banyak dicari banyak perusahaan.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, karena penulis sendiri mengalami ini semua setelah sarjana, dan berdasarkan pengalaman orang lain, beberapa diantara kita saling menceritakan dan mencari titik permasalahannya, ternyata karena salah niat dan tidak tahu tujuan kedepannya, semoga pengalaman kami ini menjadi pelajaran baru buat para pembaca dan bisa menjadi lebih baik, penulis menginginkan agar pendidikan itu di dahulukan, karena bukan salahnya pendidikan, namun salahnya kita saat di dunia pendidikan. Semoga pengalam kami tidak dialami oleh orang lain.
Penulis berharap para mahasiswa dan calon mahasiswa mengetahuinya sejak dini, selagi ada kesempatan buat mereka yang tidak ingin menganggur setelah sarjana, karena seorang sarjana yang belum dapat kerja rasanya minta ampun, malu, ketemu orang yang dikenalnya, risau dan gelisah setiap saat. Karena di Indonesia yang punya orang dalam lebih mudah dan gampang diterima kerja, pengangguran lebih banyak dibandingkan peluang kerjanya, kebanyakan perusahaan memilih-milih calon karyawannya yang sudah berpengalaman, terus kalau semua ini tetap terjadi maka yang muda-muda dan baru lulus sekolah ataupun kuliah tidak akan pernah dapatkan peluang, karena pengalamnya lamaran ditolak, seandainya para pemilik perusahaan mau men tryning pasti kinerja kita tenaga muda lebih bagus dan akan menghasilkan sebuah ide-ide baru.

 Suksek selalu buat kita semua……



***SEKIAN DAN TERIMAKASIH***
Moh. Hasyim C*Arts

Malang, 04 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar