Sabtu, 18 Oktober 2014

Mengenali Anak Autis

Mengenali Anak Autis

Autis bukanlah sebuah penyakit yang harus kita hindari, atau dibiarkan saja, namun autis adalah sebuah gangguan yang dapat kita sembuhkan sejak dini, namun mendidik anak autis menuntut kesabaran buat banyak orang yang ada disekitarnya, lebih-lebih yang mendidiknya, misalkan saja orangtua, saudara, kakek, nenek maupun para guru teraphisnya. Seperti yang kita ketahui, autis merupakan gangguan pada perkembangan otak anak yang dapat mengganggu kemampuan berkomunikasi dengan dunia luar. Gejala autis yang dapat dikenali dengan baik adalah suka menghindari kontak mata, mudah menangis, suka benda yang berputar, BAB tidak teratur, tidak dapat tertawa dan bercanda, sulit untuk berbicara, berbicara dengan kalimat sama, mempunyai obsesi pada sesuatu serta tidak mempunyai rasa ingin tahu seperti halnya anak normal lainnya.
Jika anda mendapatkan beberapa gejala atau ciri dari anak autis, ada baiknya bila anda segera menemui dokter untuk mendapatkan penjelasan dan penanganan lebih lanjut agar anak anda dapat segera diatasi, karena tidaklah mudah merawat dan mengetahui hal yang berrhubungan dengan autis, ketika makanan yang dimakan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh anak autism aka akan menimbulkan efek yang tentunya tidak kita inginkan, biasanya langsung kambuh sifat aslinya, seperti susah tidur, suka nangis, melompat-lompat, tiduran dilantai sambil berguling-guling, mukulin kepalanya atau membenturkan tubuhnya ketembok bahkan menggigit anggota tubuhnya yang diinginkan. Perlu diketahui pula, bahwa anak autis satu dengan yang lainya berbeda dari segi kelakuan dan jenis makanan yang bisa diterima tubuhnya, ada kalanya anak 1 cocok dengan makanan A namun yang lainnya belum tentu cocok, jadi pengawasan dan perhatian itu sangatlah diperlukan awasi setian sesuatu yang dikerjakan dan suatu yang dimakannya.
Berikanlah pendidikan khusus bagi mereka, sebaiknya anda berhati-hati ketika memasukan mereka ke sekolah, pilihlah sekolah yang benar-benar terjamin kualitsnya , ikutkan anak anda ke kegiatan ekstrakulikuler yang positif di sekolah mereka. Perhatikanlah kemampuan anak dalam mengikuti tugas pelajaran, kemampuan imitasi, kemampuan bahasa reseptif, kemampuan bahasa ekspresif, kemampuan PRE-Akademik dan kemampuan binadirinya. Sedikit banyak dari saya semoga bermanfaat bagi para pembaca.

***SEKIAN DAN TERIMAKASIH***
Moh. Hasyim C*Arts

Malang, 19 Oktober 2014


Tidak ada komentar:

Posting Komentar